Band Name - Godless ...
Album Title - Elegi Kubur
Release Year - 2001
Release Labels - Daffa Production
Genre - Technical Death/Black Metal
Band From - Semarang
Bit Rate - 128 Kbps VBR
Source Audio Quality - LP Ripping
Artwork Cover Incl. Front Cover
Uploaded By Jennifer Angel
Website
- Track Song -
01 Burned into heaven
02 Elegi Kubur ( Remix )
03 Elegi Kubur
04 Khalifah alam baka
05 Mati
06 Phenomenon
07 Singgasana Petaka
08 Under the satanic spell ( Remix )
09 Under the satanic spell
Catatan Kecil
Sata Kata Untuk Gw Menggambarkan Musik band Asal Semarang ini : KEREEEN !!!!, memang yang disuguhkan Permainan lagu oleh 4 Cowok Gondrong ini emang asli Gilaaa !!!! so pasti dari segi Permainan Lho..., dengan mengusung Konsep Black Metal dengan Balutan Progresive Death Metal, Band ini maksimal dalam menyuguhkan Karya2 mereka yang terdengar seperti perpaduan nyata Cradle Of Filth, Dimmu Borgir, Emperor dengan Gayanya Dream Theatre lho, sepertinya Band ini dimotori oleh Musisi Bertalenta, itu bisa diliat dari sentuhan skill-nya, Lagu2 mereka juga banyak menceritakan tentang sebuah Pembenaran dalam Penyesatan Agama, bisa dibilang mereka lawan lirik2 anti Agama bagi band Black metal, Gw baca juga dithanxs list nya kalo ada terima kasih yang ditujukan kepada temen2 Pengajian nya lho he he he, Komposisi Musiknya juga jauh dari kesan Monoton, sehingga album ini bisa dimasukkan sebagai The best Masterpiece gw dech, ada juga lagu " Elegy Kubur " yang dibawakan dengan cukup Balada Gothic Romantis, sebuah lagu yang memiliki lirik senantiasa mengingatkan kita akan kematian. lagunya2 Keren abis, apalagi Pada Proses Mixing-nya keterlibatan Vocalis Thrash Metal veteran, Krisna J Sadrach juga Ambil peran yang Bagus untuk ini. sebuah gebrakan Musik cadas yang Powerfully tetep mereka hadirkan dengan Konsep sebenarnya. baca Juga Interview dengan Band dibawah ini, dan pesen Gw, Beginilah kalo Band Black metal yang Bagus, so kalo Punya band sejenis, Timba Kemampuan elo dengan lagu2 mereka, jangan Band2 " Bodoh " yang selalu Mendoktrin Otak elo dengan Gaya Pembual cuman bermodal nama besar aja dech he he he, Believe Me now !!
( Notes By Jennifer Angel )
- Download -
Baca Juga Interview-nya dengan band ini yang dicomot dari
@ Ceritain sejarah kalian?
GODLESS ... berdiri tepat pada saat tahun baru 1997 saat mereka pada cari wangsit, he ... he ...
Sebenarnya waktu itu kita (Onggo, Dhedi Black, Cooprex, ‘n Agus Maesan) dapat order mendadak di gig ngegantiin MAESAN (bandnya Agus Maesan) yang para personilnya ngga’ komplit . Nah, karena panitianya baek (soalnya udah kenal sih, kan sering maen di studio yang sama ... J) ama kita terus kita disuruh nge-jump. Ternyata sambutan dari audience gila banget, so kita sepakat menobatkan GODLESS ... sebagai band beneran. Formasi awal Onggo(guitars), Cooprex (bass), Dhedi Black (vokal), dan Agus Maesan (drumer) yang kemudian digantiin ama Yudha. Terus dengan bantuan dari additional keyboard, Yo (eks bassist Fang Face) demo Elegi Kubur dibuat. Lalu Donni gantiin Yo buat “live show”. Karena ada panggilan kerja, akhir tahun 2002 Onggo jadi additional player (buat rekaman dan live khusus di Semarang aja) dan digantiin Idam (SKA Palm). Sedang pembuatan album kedua keyboardnya diisi Irvan HISTERIA.
@ Terus kenapa pake nama GODLESS? Kan artinya ... anti Tuhan, bener ngga’? Pasti banyak kendala pake nama ini?
Kendala? Jelas ada! Kan secara harafiah sekilas memang nama ini begitu ‘extreme’ ... dan ironisnya, orang-orang ‘upground’ cuma nge-judge eksistensi kami dari muatan kosa katanya saja. Padahal justru sebenarnya kami bertentangan 180º dengan arti kata tersebut. GODLESS ... (ditambah tiga titik) kami maksudkan bahwa kami tidak mengenal Tuhan, yaitu tuhan-tuhan jaman sekarang yang dipuja-puja banyak manusia (tahta, harta, dan ... wanita) selain Allah swt (kita kan muslim). Kalo di Amrik sono ada STRYPER band metal dengan sebutan “The Best Christian Rockers”, lalu kenapa kami di sini tidak bisa berusaha mendapatkan gelar ... paling tidak “Nice Boy of Metal” ...? Tak kenal maka tak sayang ... mungkin iniah kalimat yang cocok bagi mereka (Upgrounders) yang cuma ngasih bad point of view buat kami, karena mereka kontra banget sama anak-anak undergrounders ... they such a nice people!!
@ Seandainya nih ... kalo kendala itu semakin membesar sampai mengancam karier kalian dalam bermusik dan menuntut kalian untuk mengganti nama band kalian, gimana coba?
Kami memang konsisten dengan apa yang telah kami sepakati bersama, tapi kita bukan tipe metalist yang keras kepala. Kami juga orang yang dengan lapang dada menerima realita yang ada. Sebenarnya yang paling utama itu bermusiknya karena itulah talenta serta hobi kesayangan yang kami miliki. Yang jelas kami udah siap kalo kendala itu betu-betul terjadi.
@ Kok milih Black Metal?
Sebenernya kami sangat berat menyandang gelar sebagai band Black Metal, apalagi kalo kita menelaah filosofis Black Metal yang sebenarnya, tentunya rekan-rekan pecinta musik Underground yang masih berfikir timur dan jernih nggak akan mau menelan begitu saja eksistensinya, kecuali untuk alasan style music-nya aja. We think, “That’s not a big deal!” Jujur aja, kita pun telah melakukan hal tersebut (menebar dan mengibarkan bendera Black Metal) dalam tanda petik, yaitu style music-nya saja. Oke ajalah kalo ada rekan-rekan mengelompokkan kami ke dalam jalur (sebagai kelompok) Black Metal sejauh hanya berdasarkan nafas musikalitasnya saja, bukan secara filosofis. We’re not that kind of guys!
@ Oke! Terus kalo gitu konsep musik apa nih yang kalian mainkan?
Tadinya kita berkonsep “Neoclassical Art Black Metal” yang meski mengacu pada Black Metal tapi musiknya tetap beradaptasi kemana-mana. Tapi akhirnya konsep itu ngga’ kami rubah menjadi “Progressive Underground” yang sekiranya imagenya bisa berkesan lebih luas. Tidak lagi hanya mengacu pada Black Metal tapi semua unsur musik underground bahkan Classic Metal. Kita akui, kita tidak sanggup dan tidak pantas menyandang gelar Black Metalist . Toh, dalam setiap lirik yang kami bawakan justru lebih terdengar “white”, iya kan?! Lirik kami mengenai penghujatan serta peringatan terhadap orang-orang yang kerapkali menghujat dan menyangkal keimanannya sendiri terhadap Sang Pencipta. Dan tentu saja, lirik-lirik itu ditujukan pula buat kami sendiri. Kan sebagai manusia biasa bisa juga khilaf kan?
@ Nah, kan ada anggapan bahwa musik-musik seperti ini menyebarkan permusuhan dengan agama, menyebarkan rasisme dan fasisme. Tanggapan kalian? (tentunya dilihat dari filosofi Black Metal itu sendiri)
Anggapan itu juga bisa ada benarnya juga. Dan kami menunjukkan bahwa kami bukan Black Metal seperti mereka di luar sana yang memang punya kebebasan berekspresi lebih daripada kami di sini. Kita punya Black Metal yang lain dan lebih baik secara musikalitas dan filosofis meski secara kualitas sound kita masih ketinggalan jauh ... that’s ok! Kami tidak malu menampilkan lirik-lirik dalam cover kaset, biar semua tahu bahwa nafas musik Black Metal kami bukan seperti anggapan (serta mimpi) buruk mereka ... Music is music!
@ Terus menurut kalian anggapan kayak tadi muncul dari adanya penyimpangan dari band-band itu sendiri atau memang secara historis Black Metal itu bertautan sama simbol-simbol pemujaan setan dan pengorbanan? Bisa dijelasinkan kenapa Black Metal lekat banget sama simbol seperti itu?!
Kedua-duanya benar. Pada dasarnya Black Metal di luar sana lahir dari konsep kebebasan berekspresi yang terlalu OVER, yang mana banyak sekali bagian-bagian dari cara berekspresi mereka tidak mungkin dilakukan di sini. Pernah disinyalir bahwa ada kelompok sekte pemujaan yang kebetulan menyukai musik keras, jadilah Black Metal. Tapi ada juga musik metal yang kebetulan melirik filosofi-filosofi kegelapan, itu pun melahirkan Black Metal. Di sini banyak yang jatuh cinta dan terpana oleh keangkeran style Black Metal. Simbiosis seperti inilah yang terus berkembang hingga kini ... bahkan GODLESS pernah maen bareng band Black Metal yang personelnya masih SMP, dan mereka minta tolong dibuatin “mask” di ruang ganti. “Mas ... buatin masker yang sangar biar kayak setan,” begitu kata mereka. He ... he ... he ... what a funny boy! Di luar sana simbol-simbol memang memiliki arti ritual khusus bagi sekte ataupun band mereka. Kalo di sini ... tenang aja ... simbol-simbol semacam itu hanyalah aksesoris saja buat nambah keangkeran aksi panggung atau segala macam “wah” yang lain.
@ Jadi gitu to ... jadi ngga’ perlu takut dong. Nah, kalo misi kalian bergabung dan bikin GODLESS? Hanya sekedar ajang untuk berekspresi? Atau ada alasan khusus lainnya?
Memang sih salah alasannya memang sebagai ajang berekspresi. Di mana lagi kita bisa mengekspresikan hobi ‘n kegemaran kita bermain musik bising seperti ini kalau tidak di scene underground? Di samping itu kita juga ingin berpartisipasi dalam kancah hingar bingar seperti ini. Kami sebagai musisi Semarang tentu saja ingin mengangkat nama Semarang hingga bisa sejajar dengan kota-kota lainnya seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, dll yang terkenal dengan para rockernya.
@ Nah, sekarang soal lirik kalian. Apa aja yang mempengaruhi kalian sebelum menciptakan lirik?
Pertama kita bikin lirik (album Elegi Kubur) dengan tujuan untuk menepis anggapan yang salah tentang kemurnian musik itu sendiri. Kita yakin musik yang dimainkan oleh musisi yang baik akan menghasilkan musik yang baik pula, begitu pula jika dimainkan oleh ‘bad guys’ mka musiknya pun nggak bakal bagus juga ... vulgar, brutal, sadis dan terkadang nggak normatif (misal penyiksaan terhadap binatang, sara, dll). So, kita kepingin ngebuktiin bahwa Underground music-pun bisa digunakan untuk pesan-pesan positif.
@ Menurut kalian apakah sesuatu yang bijaksana bila kalian menyampaikan suatu paham/aliran/misi di dalam lirik kalian tapi dibungkus dengan musik, padahal nggak mesti semua penggemar kalian dalam scene itu bisa menerima secara gamblang apa yang kalian coba sampaikan? Pendapat kalian?
Musik adalah bahasa dunia yang goba dan bisa bermuatan apa saja. Selama apa yang diekspresikan dalam musik itu tidak menyalahi kaidah serta norma, ditambah dengan misi yang positif kenapa tidak? Kalau ada yang punya kase Godless terus ngga’ cocok ama lagu atau liriknya silahkan buang atau beri ke orang lain atau buat ngrekam lagu lain ... lumayan kan?!
@ Terus gimana dengan rilisan kalian? Pernah split sama siapa saja? Apakah masih berlanjut?
Terakhir kita muncul lagi di indie kompilasi Jeritan Hati 2. Sebelumnya ada Sound of Darkness, Legion Timur dan Metalik Klinik 4 serta Single Elegi Kubur. Kalo soal split kita belum pernah.
@ Misalnya ada yang kepingin mo split ma kalian gimana? Kalian punya syarat tersendiri atau record company yang menentukan? Terus pembagian royalti-nya?
Saat ini kita masih ada di bawah bendera Daffa Productions, jadi untuk keterangan lebih lanjut hubungi Daffa aja ... ok?!
@ Sekarang soal scene nih. Menurut kalian hal-hal negatif apa saja yang banyak tumbuh dari scene kita selama ini? Terus solusinya menurut kalian? Sedang aspek positfnya menurut kalian apa, terutama scene di Semarang?
Terus terang aja nih, sebenarnya masih banyak individu bahkan beberapa environtment Underground yang belum bersungguh-sungguh menghargai dan menerapkan semboyan SUPPORT YOUR LOCAL UNDERGROUND. Banyak yang menginterprestasikan kalimat tersebut secara basa basi alias nggak sungguh-sungguh. Masih kita liat adanya social jelousy di kiri kanan, ada beberapa kelompok lokal yang semakin menanjak justru semakin dipandang miring (yang taripnya malahlah ... dikatain sombonglah ... dll). Kenapa sih mereka nggak menjadikan acuan ataupun pemicu bagi dirinya sendiri. Misalnya dengan mensugesti ... kalau mereka mampu berkibar kenapa aku nggak, toh kita sama-sama punya kemampuan, visi dan misi yang sama? Hal ini yang memprihatinkan, tapi untung nggak semua Underground society punya opini yang miring kayak di atas. By the way scene di Semarang kok semakin lesu dibanding beberapa waktu yang lalu, sewaktu ada Wadah Artis Rock Semarang (WARS), Scattered Brain Society (SBS), Hellscene ... dll. Where are you guys?! Let’s rock again!!
@ Sering membina hubungan atau komunikasi dengan scene di luar Jawa?
Of course! Semakin banyak temen kan semakin bikin kita kaya di segala bidang
@ Lo kok?
Iya lah. SUPPORT YOUR LOCAL UNDERGROUND nggak berarti nyuport scene di Semarang aja. Kita harus kasih support buat seluruh Undergrounders yang ada di seluruh penjuru nusantara ini, seperti halnya kita butuh support mereka. Deals?!
@ Kalau masalah latihan? Seberapa sering? Rutin kah? Atau kalau mo manggung aja?
Kalau mo manggung malah jarang latihan. Yang pasti latihan minimal 1 kali seminggu baik di base camp maupun di studio-studio yang baik hati mau nge-welcome bocah-bocah Undergound.
@ Waktu kita browsing di Bisik.com katanya kalian jadi kandidat guest star di acara Hitam Hitam On Stage #3 di Bekasi? Gimana kelanjutannya?
Seperti yang udah kita tegesin ke anak-anak yang lain bahwa sebenarnya GODLESS ... akhir-akhir ini masih ingin concern sama rekaman aja, nggak begitu ngelirik ke gigs. Kecuali jadwalnya nggak ngeganggu, seperti maen di Semarang, itupun kalau nggak tabrakan ama jadwal processing GODLESS ... II. Pihak Bekasi sih pernah sesekali hubungi kita tapi belum ada kelanjutannya. Namun sesuai schedule yang kita bikin anggep aja nggak jadi maen.
@ Kita kepingin tahu nih, pendapat kalian tentang d.i.y?
Menurut kita d.i.y bisa jadi cambuk ataupun persyaratan yang mesti kudu dilakuin oleh band-band yang baru melebarkan sayapnya ... kita pikir semua band menempuh jalur itu, seperti iuran patungan buat bayar sewa latihan, patungan buat bayar manggung di gigs, dan akhirnya patungan buat rekaman atau bikin demo.Demi ke arah pendewasaan dan pelebaran sayap menjadi sosok yang ”independent” kenapa tidak? Dan satu lagi keyakinan, bilamana ada satu kelompok musik (termasukband ug) yang betul-betul serius bermusik, ningkatin prestasi nambah terus jam terbangnya, INSYALLAH mereka akan melewati masa-masa sulit seperti hal tsb diatas.
@ Apakah kalian memperhatikan politik? Apa opini kalian ttentang politik yang tampaknya sudah memasuki scene underground (lewat lirik-red)?
Sebagai warga negara yang baik, kita juga gak mau ketinggalan memahami situasi politik di negara ini. Tapi kita nggak mau ikut2an nebarin kata2 atau propaganda yang berbau sindiran politik dalam lagu-lagu kami nantinya. Kita tau, udah banyak musisi ug yang nggak ahli dalam bidang tersebut walau semuanya ngomongin politik kenapa nggak sekalian aja musisi underground menduduki kursi DPR/MPR. Perlu diperhatikan bahwa setiap musisi ug punya visi dan misi berbeda. Silakan bertindak sesuai jalan pikiran masing2 toh nantinya kita sendiri yang akan menuai hasilnya.
@ Pembajakan saat ini sangat parah dan ini terjadi juga di scene kita bgmn menurut kalian mengenai pembajakan di scene underground? Saran kalian?
Allah SWT Maha Tahu. Siapa menanam dia menuai. Ada kejadian serupa yang menimpa kami, yang mungkin bisa dijadikan bahan renungan. Yaitu, kami mendpt kabar dari rekan2 UG luar jawa spt sumatra, dan sulawesi bahwa kaset2 kami baik MK4, Legion Timur maupun, ELEGI TIMUR telah dibajak disana....hasilnya? banyak sekali respon yang masuk ke basecamp kami dari mereka yang telah membeli /cuma ndengerin kaset2 bajakan itu,...mereka ingin membeli kaset orisinilnya langsung darikami dimana disana nggak banyak yang ngejual. Jadi order kaset kita disini utk daaerah 2 tsb jadi tambah banyak...bukan berarti kami suka dibajak lo (apanya hayo yang dibajak?J) cuman kebetulan aja masih ada aspek positif yang kita dapatkan dari keprasahan kita itu! Subhanallah....
@ Bila mendengar jawaban kalian seperti itu lantas gmn donk dg lapak/distro yang udah terlanjur membeli banyak kaset bajak? Kira2 solusi terbaik buat mereka apa donk?
Ya udah ikut aturan norma aja dimana membeli kaset bajak adalah sesuatu yang keji dan terkutuk apalagi sempat mengedarkannya.
@ Kalau misal ada major label yang menawari kalian kontrak rekaman gimana?bukankah mrk kebykan profit oriented?
Memasuki major label bagi kami merupakan saatnya kita benar2 menghadapi apa itu showbiz dan entertainment. Ini berarti hobi dan ketrampilan kita yang selama ini digali dan diasah, mulai saat merangkak dari nol hingga kontrak kerja ditandatangani , telah hampir membuahkan hasil (?). bukan cuma itu, kita juga pasti akan dihadapkan oleh sistem management yang lebih solid and profesional (??). Sebagai catatan untuk kita semua gak ada industri musik major manapun yang tidak berprofit oriented. Jadi kalo kita udah mulai mencoba dunia major kita seharusnya siap menghadapi segala risiko apapun. Kalo merasa gak ada nyali utk semua itu, mendingan tetap stay indie..murah meriah euy!!
@ Apakah seseorang yang terjun ke scene underground itu harus juga menerapkan ethos DIY dalam kehidupannya bahkan diluar bermusik sekalipun?
DIY?do it yourself?kami suka kata2 itu. Menurut kami sepatutnya semua orang bisa ngejalaninnya nggak cuma manusia ug aja. Sebab makna dari kata2 tsb tsb, seberapun sederhananya upaya kita, kalo hasilnya murni jerih payah kita sendiri kami rasa dpt menghasilkan kepuasan sendiri pula bagi kita.we do our best, as hard as we can!
@ Bisa disebutkan band atau apa aja yang mempengarui kalian dalam bermusik kalian sampai sekarang?
Waduh gak kehitung! Mulai dari musik cadas ala malaysia sampai monster black metal luar negri kayak cradle of filth merasuki imaginasi kita dlm bermusik. Setiap individu godlesss punya kesenangan sendiri2 yang pasti hard, fast, and heavy....!
@ Apa yang kalian lakukan selain bermusik?
Kerja and masih ada yang kuliah.
@ Future plans?
Album kedua selesai, album ke 3, ke 4, ke 5, dst....sampai kita tua and mati satu2.
@ Ada kata2 terakhir sebelum itw ditutup?
Dont you ever!ever!ever change in what you believe ..METAL!! it absolutely rules!1 and dont judge a book by its f#@kin cover..HAIL!!!
Album Title - Elegi Kubur
Release Year - 2001
Release Labels - Daffa Production
Genre - Technical Death/Black Metal
Band From - Semarang
Bit Rate - 128 Kbps VBR
Source Audio Quality - LP Ripping
Artwork Cover Incl. Front Cover
Uploaded By Jennifer Angel
Website
- Track Song -
01 Burned into heaven
02 Elegi Kubur ( Remix )
03 Elegi Kubur
04 Khalifah alam baka
05 Mati
06 Phenomenon
07 Singgasana Petaka
08 Under the satanic spell ( Remix )
09 Under the satanic spell
Catatan Kecil
Sata Kata Untuk Gw Menggambarkan Musik band Asal Semarang ini : KEREEEN !!!!, memang yang disuguhkan Permainan lagu oleh 4 Cowok Gondrong ini emang asli Gilaaa !!!! so pasti dari segi Permainan Lho..., dengan mengusung Konsep Black Metal dengan Balutan Progresive Death Metal, Band ini maksimal dalam menyuguhkan Karya2 mereka yang terdengar seperti perpaduan nyata Cradle Of Filth, Dimmu Borgir, Emperor dengan Gayanya Dream Theatre lho, sepertinya Band ini dimotori oleh Musisi Bertalenta, itu bisa diliat dari sentuhan skill-nya, Lagu2 mereka juga banyak menceritakan tentang sebuah Pembenaran dalam Penyesatan Agama, bisa dibilang mereka lawan lirik2 anti Agama bagi band Black metal, Gw baca juga dithanxs list nya kalo ada terima kasih yang ditujukan kepada temen2 Pengajian nya lho he he he, Komposisi Musiknya juga jauh dari kesan Monoton, sehingga album ini bisa dimasukkan sebagai The best Masterpiece gw dech, ada juga lagu " Elegy Kubur " yang dibawakan dengan cukup Balada Gothic Romantis, sebuah lagu yang memiliki lirik senantiasa mengingatkan kita akan kematian. lagunya2 Keren abis, apalagi Pada Proses Mixing-nya keterlibatan Vocalis Thrash Metal veteran, Krisna J Sadrach juga Ambil peran yang Bagus untuk ini. sebuah gebrakan Musik cadas yang Powerfully tetep mereka hadirkan dengan Konsep sebenarnya. baca Juga Interview dengan Band dibawah ini, dan pesen Gw, Beginilah kalo Band Black metal yang Bagus, so kalo Punya band sejenis, Timba Kemampuan elo dengan lagu2 mereka, jangan Band2 " Bodoh " yang selalu Mendoktrin Otak elo dengan Gaya Pembual cuman bermodal nama besar aja dech he he he, Believe Me now !!
( Notes By Jennifer Angel )
- Download -
Baca Juga Interview-nya dengan band ini yang dicomot dari
@ Ceritain sejarah kalian?
GODLESS ... berdiri tepat pada saat tahun baru 1997 saat mereka pada cari wangsit, he ... he ...
Sebenarnya waktu itu kita (Onggo, Dhedi Black, Cooprex, ‘n Agus Maesan) dapat order mendadak di gig ngegantiin MAESAN (bandnya Agus Maesan) yang para personilnya ngga’ komplit . Nah, karena panitianya baek (soalnya udah kenal sih, kan sering maen di studio yang sama ... J) ama kita terus kita disuruh nge-jump. Ternyata sambutan dari audience gila banget, so kita sepakat menobatkan GODLESS ... sebagai band beneran. Formasi awal Onggo(guitars), Cooprex (bass), Dhedi Black (vokal), dan Agus Maesan (drumer) yang kemudian digantiin ama Yudha. Terus dengan bantuan dari additional keyboard, Yo (eks bassist Fang Face) demo Elegi Kubur dibuat. Lalu Donni gantiin Yo buat “live show”. Karena ada panggilan kerja, akhir tahun 2002 Onggo jadi additional player (buat rekaman dan live khusus di Semarang aja) dan digantiin Idam (SKA Palm). Sedang pembuatan album kedua keyboardnya diisi Irvan HISTERIA.
@ Terus kenapa pake nama GODLESS? Kan artinya ... anti Tuhan, bener ngga’? Pasti banyak kendala pake nama ini?
Kendala? Jelas ada! Kan secara harafiah sekilas memang nama ini begitu ‘extreme’ ... dan ironisnya, orang-orang ‘upground’ cuma nge-judge eksistensi kami dari muatan kosa katanya saja. Padahal justru sebenarnya kami bertentangan 180º dengan arti kata tersebut. GODLESS ... (ditambah tiga titik) kami maksudkan bahwa kami tidak mengenal Tuhan, yaitu tuhan-tuhan jaman sekarang yang dipuja-puja banyak manusia (tahta, harta, dan ... wanita) selain Allah swt (kita kan muslim). Kalo di Amrik sono ada STRYPER band metal dengan sebutan “The Best Christian Rockers”, lalu kenapa kami di sini tidak bisa berusaha mendapatkan gelar ... paling tidak “Nice Boy of Metal” ...? Tak kenal maka tak sayang ... mungkin iniah kalimat yang cocok bagi mereka (Upgrounders) yang cuma ngasih bad point of view buat kami, karena mereka kontra banget sama anak-anak undergrounders ... they such a nice people!!
@ Seandainya nih ... kalo kendala itu semakin membesar sampai mengancam karier kalian dalam bermusik dan menuntut kalian untuk mengganti nama band kalian, gimana coba?
Kami memang konsisten dengan apa yang telah kami sepakati bersama, tapi kita bukan tipe metalist yang keras kepala. Kami juga orang yang dengan lapang dada menerima realita yang ada. Sebenarnya yang paling utama itu bermusiknya karena itulah talenta serta hobi kesayangan yang kami miliki. Yang jelas kami udah siap kalo kendala itu betu-betul terjadi.
@ Kok milih Black Metal?
Sebenernya kami sangat berat menyandang gelar sebagai band Black Metal, apalagi kalo kita menelaah filosofis Black Metal yang sebenarnya, tentunya rekan-rekan pecinta musik Underground yang masih berfikir timur dan jernih nggak akan mau menelan begitu saja eksistensinya, kecuali untuk alasan style music-nya aja. We think, “That’s not a big deal!” Jujur aja, kita pun telah melakukan hal tersebut (menebar dan mengibarkan bendera Black Metal) dalam tanda petik, yaitu style music-nya saja. Oke ajalah kalo ada rekan-rekan mengelompokkan kami ke dalam jalur (sebagai kelompok) Black Metal sejauh hanya berdasarkan nafas musikalitasnya saja, bukan secara filosofis. We’re not that kind of guys!
@ Oke! Terus kalo gitu konsep musik apa nih yang kalian mainkan?
Tadinya kita berkonsep “Neoclassical Art Black Metal” yang meski mengacu pada Black Metal tapi musiknya tetap beradaptasi kemana-mana. Tapi akhirnya konsep itu ngga’ kami rubah menjadi “Progressive Underground” yang sekiranya imagenya bisa berkesan lebih luas. Tidak lagi hanya mengacu pada Black Metal tapi semua unsur musik underground bahkan Classic Metal. Kita akui, kita tidak sanggup dan tidak pantas menyandang gelar Black Metalist . Toh, dalam setiap lirik yang kami bawakan justru lebih terdengar “white”, iya kan?! Lirik kami mengenai penghujatan serta peringatan terhadap orang-orang yang kerapkali menghujat dan menyangkal keimanannya sendiri terhadap Sang Pencipta. Dan tentu saja, lirik-lirik itu ditujukan pula buat kami sendiri. Kan sebagai manusia biasa bisa juga khilaf kan?
@ Nah, kan ada anggapan bahwa musik-musik seperti ini menyebarkan permusuhan dengan agama, menyebarkan rasisme dan fasisme. Tanggapan kalian? (tentunya dilihat dari filosofi Black Metal itu sendiri)
Anggapan itu juga bisa ada benarnya juga. Dan kami menunjukkan bahwa kami bukan Black Metal seperti mereka di luar sana yang memang punya kebebasan berekspresi lebih daripada kami di sini. Kita punya Black Metal yang lain dan lebih baik secara musikalitas dan filosofis meski secara kualitas sound kita masih ketinggalan jauh ... that’s ok! Kami tidak malu menampilkan lirik-lirik dalam cover kaset, biar semua tahu bahwa nafas musik Black Metal kami bukan seperti anggapan (serta mimpi) buruk mereka ... Music is music!
@ Terus menurut kalian anggapan kayak tadi muncul dari adanya penyimpangan dari band-band itu sendiri atau memang secara historis Black Metal itu bertautan sama simbol-simbol pemujaan setan dan pengorbanan? Bisa dijelasinkan kenapa Black Metal lekat banget sama simbol seperti itu?!
Kedua-duanya benar. Pada dasarnya Black Metal di luar sana lahir dari konsep kebebasan berekspresi yang terlalu OVER, yang mana banyak sekali bagian-bagian dari cara berekspresi mereka tidak mungkin dilakukan di sini. Pernah disinyalir bahwa ada kelompok sekte pemujaan yang kebetulan menyukai musik keras, jadilah Black Metal. Tapi ada juga musik metal yang kebetulan melirik filosofi-filosofi kegelapan, itu pun melahirkan Black Metal. Di sini banyak yang jatuh cinta dan terpana oleh keangkeran style Black Metal. Simbiosis seperti inilah yang terus berkembang hingga kini ... bahkan GODLESS pernah maen bareng band Black Metal yang personelnya masih SMP, dan mereka minta tolong dibuatin “mask” di ruang ganti. “Mas ... buatin masker yang sangar biar kayak setan,” begitu kata mereka. He ... he ... he ... what a funny boy! Di luar sana simbol-simbol memang memiliki arti ritual khusus bagi sekte ataupun band mereka. Kalo di sini ... tenang aja ... simbol-simbol semacam itu hanyalah aksesoris saja buat nambah keangkeran aksi panggung atau segala macam “wah” yang lain.
@ Jadi gitu to ... jadi ngga’ perlu takut dong. Nah, kalo misi kalian bergabung dan bikin GODLESS? Hanya sekedar ajang untuk berekspresi? Atau ada alasan khusus lainnya?
Memang sih salah alasannya memang sebagai ajang berekspresi. Di mana lagi kita bisa mengekspresikan hobi ‘n kegemaran kita bermain musik bising seperti ini kalau tidak di scene underground? Di samping itu kita juga ingin berpartisipasi dalam kancah hingar bingar seperti ini. Kami sebagai musisi Semarang tentu saja ingin mengangkat nama Semarang hingga bisa sejajar dengan kota-kota lainnya seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, dll yang terkenal dengan para rockernya.
@ Nah, sekarang soal lirik kalian. Apa aja yang mempengaruhi kalian sebelum menciptakan lirik?
Pertama kita bikin lirik (album Elegi Kubur) dengan tujuan untuk menepis anggapan yang salah tentang kemurnian musik itu sendiri. Kita yakin musik yang dimainkan oleh musisi yang baik akan menghasilkan musik yang baik pula, begitu pula jika dimainkan oleh ‘bad guys’ mka musiknya pun nggak bakal bagus juga ... vulgar, brutal, sadis dan terkadang nggak normatif (misal penyiksaan terhadap binatang, sara, dll). So, kita kepingin ngebuktiin bahwa Underground music-pun bisa digunakan untuk pesan-pesan positif.
@ Menurut kalian apakah sesuatu yang bijaksana bila kalian menyampaikan suatu paham/aliran/misi di dalam lirik kalian tapi dibungkus dengan musik, padahal nggak mesti semua penggemar kalian dalam scene itu bisa menerima secara gamblang apa yang kalian coba sampaikan? Pendapat kalian?
Musik adalah bahasa dunia yang goba dan bisa bermuatan apa saja. Selama apa yang diekspresikan dalam musik itu tidak menyalahi kaidah serta norma, ditambah dengan misi yang positif kenapa tidak? Kalau ada yang punya kase Godless terus ngga’ cocok ama lagu atau liriknya silahkan buang atau beri ke orang lain atau buat ngrekam lagu lain ... lumayan kan?!
@ Terus gimana dengan rilisan kalian? Pernah split sama siapa saja? Apakah masih berlanjut?
Terakhir kita muncul lagi di indie kompilasi Jeritan Hati 2. Sebelumnya ada Sound of Darkness, Legion Timur dan Metalik Klinik 4 serta Single Elegi Kubur. Kalo soal split kita belum pernah.
@ Misalnya ada yang kepingin mo split ma kalian gimana? Kalian punya syarat tersendiri atau record company yang menentukan? Terus pembagian royalti-nya?
Saat ini kita masih ada di bawah bendera Daffa Productions, jadi untuk keterangan lebih lanjut hubungi Daffa aja ... ok?!
@ Sekarang soal scene nih. Menurut kalian hal-hal negatif apa saja yang banyak tumbuh dari scene kita selama ini? Terus solusinya menurut kalian? Sedang aspek positfnya menurut kalian apa, terutama scene di Semarang?
Terus terang aja nih, sebenarnya masih banyak individu bahkan beberapa environtment Underground yang belum bersungguh-sungguh menghargai dan menerapkan semboyan SUPPORT YOUR LOCAL UNDERGROUND. Banyak yang menginterprestasikan kalimat tersebut secara basa basi alias nggak sungguh-sungguh. Masih kita liat adanya social jelousy di kiri kanan, ada beberapa kelompok lokal yang semakin menanjak justru semakin dipandang miring (yang taripnya malahlah ... dikatain sombonglah ... dll). Kenapa sih mereka nggak menjadikan acuan ataupun pemicu bagi dirinya sendiri. Misalnya dengan mensugesti ... kalau mereka mampu berkibar kenapa aku nggak, toh kita sama-sama punya kemampuan, visi dan misi yang sama? Hal ini yang memprihatinkan, tapi untung nggak semua Underground society punya opini yang miring kayak di atas. By the way scene di Semarang kok semakin lesu dibanding beberapa waktu yang lalu, sewaktu ada Wadah Artis Rock Semarang (WARS), Scattered Brain Society (SBS), Hellscene ... dll. Where are you guys?! Let’s rock again!!
@ Sering membina hubungan atau komunikasi dengan scene di luar Jawa?
Of course! Semakin banyak temen kan semakin bikin kita kaya di segala bidang
@ Lo kok?
Iya lah. SUPPORT YOUR LOCAL UNDERGROUND nggak berarti nyuport scene di Semarang aja. Kita harus kasih support buat seluruh Undergrounders yang ada di seluruh penjuru nusantara ini, seperti halnya kita butuh support mereka. Deals?!
@ Kalau masalah latihan? Seberapa sering? Rutin kah? Atau kalau mo manggung aja?
Kalau mo manggung malah jarang latihan. Yang pasti latihan minimal 1 kali seminggu baik di base camp maupun di studio-studio yang baik hati mau nge-welcome bocah-bocah Undergound.
@ Waktu kita browsing di Bisik.com katanya kalian jadi kandidat guest star di acara Hitam Hitam On Stage #3 di Bekasi? Gimana kelanjutannya?
Seperti yang udah kita tegesin ke anak-anak yang lain bahwa sebenarnya GODLESS ... akhir-akhir ini masih ingin concern sama rekaman aja, nggak begitu ngelirik ke gigs. Kecuali jadwalnya nggak ngeganggu, seperti maen di Semarang, itupun kalau nggak tabrakan ama jadwal processing GODLESS ... II. Pihak Bekasi sih pernah sesekali hubungi kita tapi belum ada kelanjutannya. Namun sesuai schedule yang kita bikin anggep aja nggak jadi maen.
@ Kita kepingin tahu nih, pendapat kalian tentang d.i.y?
Menurut kita d.i.y bisa jadi cambuk ataupun persyaratan yang mesti kudu dilakuin oleh band-band yang baru melebarkan sayapnya ... kita pikir semua band menempuh jalur itu, seperti iuran patungan buat bayar sewa latihan, patungan buat bayar manggung di gigs, dan akhirnya patungan buat rekaman atau bikin demo.Demi ke arah pendewasaan dan pelebaran sayap menjadi sosok yang ”independent” kenapa tidak? Dan satu lagi keyakinan, bilamana ada satu kelompok musik (termasukband ug) yang betul-betul serius bermusik, ningkatin prestasi nambah terus jam terbangnya, INSYALLAH mereka akan melewati masa-masa sulit seperti hal tsb diatas.
@ Apakah kalian memperhatikan politik? Apa opini kalian ttentang politik yang tampaknya sudah memasuki scene underground (lewat lirik-red)?
Sebagai warga negara yang baik, kita juga gak mau ketinggalan memahami situasi politik di negara ini. Tapi kita nggak mau ikut2an nebarin kata2 atau propaganda yang berbau sindiran politik dalam lagu-lagu kami nantinya. Kita tau, udah banyak musisi ug yang nggak ahli dalam bidang tersebut walau semuanya ngomongin politik kenapa nggak sekalian aja musisi underground menduduki kursi DPR/MPR. Perlu diperhatikan bahwa setiap musisi ug punya visi dan misi berbeda. Silakan bertindak sesuai jalan pikiran masing2 toh nantinya kita sendiri yang akan menuai hasilnya.
@ Pembajakan saat ini sangat parah dan ini terjadi juga di scene kita bgmn menurut kalian mengenai pembajakan di scene underground? Saran kalian?
Allah SWT Maha Tahu. Siapa menanam dia menuai. Ada kejadian serupa yang menimpa kami, yang mungkin bisa dijadikan bahan renungan. Yaitu, kami mendpt kabar dari rekan2 UG luar jawa spt sumatra, dan sulawesi bahwa kaset2 kami baik MK4, Legion Timur maupun, ELEGI TIMUR telah dibajak disana....hasilnya? banyak sekali respon yang masuk ke basecamp kami dari mereka yang telah membeli /cuma ndengerin kaset2 bajakan itu,...mereka ingin membeli kaset orisinilnya langsung darikami dimana disana nggak banyak yang ngejual. Jadi order kaset kita disini utk daaerah 2 tsb jadi tambah banyak...bukan berarti kami suka dibajak lo (apanya hayo yang dibajak?J) cuman kebetulan aja masih ada aspek positif yang kita dapatkan dari keprasahan kita itu! Subhanallah....
@ Bila mendengar jawaban kalian seperti itu lantas gmn donk dg lapak/distro yang udah terlanjur membeli banyak kaset bajak? Kira2 solusi terbaik buat mereka apa donk?
Ya udah ikut aturan norma aja dimana membeli kaset bajak adalah sesuatu yang keji dan terkutuk apalagi sempat mengedarkannya.
@ Kalau misal ada major label yang menawari kalian kontrak rekaman gimana?bukankah mrk kebykan profit oriented?
Memasuki major label bagi kami merupakan saatnya kita benar2 menghadapi apa itu showbiz dan entertainment. Ini berarti hobi dan ketrampilan kita yang selama ini digali dan diasah, mulai saat merangkak dari nol hingga kontrak kerja ditandatangani , telah hampir membuahkan hasil (?). bukan cuma itu, kita juga pasti akan dihadapkan oleh sistem management yang lebih solid and profesional (??). Sebagai catatan untuk kita semua gak ada industri musik major manapun yang tidak berprofit oriented. Jadi kalo kita udah mulai mencoba dunia major kita seharusnya siap menghadapi segala risiko apapun. Kalo merasa gak ada nyali utk semua itu, mendingan tetap stay indie..murah meriah euy!!
@ Apakah seseorang yang terjun ke scene underground itu harus juga menerapkan ethos DIY dalam kehidupannya bahkan diluar bermusik sekalipun?
DIY?do it yourself?kami suka kata2 itu. Menurut kami sepatutnya semua orang bisa ngejalaninnya nggak cuma manusia ug aja. Sebab makna dari kata2 tsb tsb, seberapun sederhananya upaya kita, kalo hasilnya murni jerih payah kita sendiri kami rasa dpt menghasilkan kepuasan sendiri pula bagi kita.we do our best, as hard as we can!
@ Bisa disebutkan band atau apa aja yang mempengarui kalian dalam bermusik kalian sampai sekarang?
Waduh gak kehitung! Mulai dari musik cadas ala malaysia sampai monster black metal luar negri kayak cradle of filth merasuki imaginasi kita dlm bermusik. Setiap individu godlesss punya kesenangan sendiri2 yang pasti hard, fast, and heavy....!
@ Apa yang kalian lakukan selain bermusik?
Kerja and masih ada yang kuliah.
@ Future plans?
Album kedua selesai, album ke 3, ke 4, ke 5, dst....sampai kita tua and mati satu2.
@ Ada kata2 terakhir sebelum itw ditutup?
Dont you ever!ever!ever change in what you believe ..METAL!! it absolutely rules!1 and dont judge a book by its f#@kin cover..HAIL!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar